Ranting NU Batudinding Gerakkan Warga Adakan Istighasah dan Bersih Kuburan

Batudinding, NURA Online-Dalam rangka merawat tradisi dan budaya Islam Nahdlatul Ulama, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulum (PRNU) Desa Batudinding Gapura, Sumenep, Jawa Timur mengadakan kegiatan Silatul Arwah pada Sabtu Wage, dan bakti sosisial bersih kuburan, Sabtu-Minggu (17-18/09/2023).

Sebagai kegiatan awal program kerja tersebut bertempat di Pemakaman Umum Sambelluk, Dusun Daja Lorong, Desa Batudinding. Kegiatan dibagi menjadi 2 waktu, yaitu hari Sabtu digelar Silatul Arwah Istighosah yang dilakukan bersama-sama dengan warga setempat khususnya, dan warga Batudinding pada umumnya.

Sawari, selaku ketua Ranting berharap program kerja yang disusun pengurus dapat menyentuh langsung masyarakat dari semua lapisan.

“Program Istighosah dan bakti sosial ini, merupakan salah satu program kerja yang tujuannya untuk menggerakkan masyarakat agar tidak lupa pada tradisi dan budaya ahlussunnah waljamaah annahdliyah”, Ungkapnya.

“Alhamdulillah, program Silatul Arwah, mulai dari Istighotsah hingga bakti sosial berupa bersih-bersih kuburan mendapat respon positif. Warga cukup antusias dan kompak. Sehingga kegiatan berjalan sesuai harapan,” kata Ketua PRNU Batudinding Sawari.

Dijelaskan, program ini merupakan program baru PRNU Batudinding dan akan menjadi agenda bulanan yang dilaksanakan secara berpindah di setiap pemakaman di Desa Batudinding. Sawari menyebut, suksesnya acara ke depan tidak akan lepas dari sokongan masyarakat.

“Program PRNU ini seperti penggerak, agar warga NU, khususnya masyarakat Batudinding, tetap istiqomah merawat dan melestarikan tradisi-budaya yang diwariskan para ulama, dan memegang kuat ajaran islam ahlussunnah wal jamaah,” tegas Sawari.

Pada kegiatan Istighotsah, penyelenggara turut mengundang jajaran Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura serta Pemerintah Desa (Pemdes) Batudinding. Selain itu, juga diisi dengan tausiah dan pengarahan oleh KH. Kamalil Ersyad, selaku A’wan MWC NU Gapura.

Drs. KH. Kamalil Ersyad, M.Pd, Pengurus MWCNU Gapura memberikan Arahan terkait tradisi dan Budaya di NU

Pada kesempatan tersebut, Kyai Ersyad menyampaikan banyak pesan, salah satunya terkait bagaimana generasi NU ke depan mampu merawat tradisi dan budaya yang telah diwariskan oleh para ulama Nahdlatul Ulama. Menurutnya, tradisi dan budaya adalah infrastruktur islam.

Baksi sosial bersih kuburan Sambeluk, Daja Lorong, Desa  Batudinding

“Kenapa Islam yang dibawa ulama-ulama Nahdlatul Ulama cepat diterima oleh masyarakat Indonesia, sampai mayoritas? Karena ulama-ulama NU cerdas merawat dan menjunjung tinggi tradisi dan budaya. Jadi kebiasaan masyarakat itu tidak langsung hapus, tapi dimasuki dengan nilai-nilai keislaman,” tegasnya.

Selain itu, Kyai Ersyad juga menegaskan bahwa NU mempunyai dua tugas besar yaitu menjaga dan memastikan syiar-syair islam tetap berjalan, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya adalah memastikan tanah-tanah tidak dimiliki orang asing, harapannya agar masyarakat Indonesia tidak jadi pembantu dirumah sendiri.

“Tanah-tanah yang kita miliki, kalau bisa, ke depan jangan dijual, disewakan saja bila ada orang yang membutuhkan. Sehingga tanah yang kita miliki tidak beralih kepemilikannya. Dan NU harus mampu mewarnai dengan nilai keislaman dari setiap pembangunan yang hanya mementingkan persoalan duniawi,” pesannya.

Pewarta: Kholil Ramli

Populer

Terkait

IMG-20250904-WA0006
Forpimcam dan MWCNU Gapura Adakan Maulid Nabi dan Munajat Kebangsaan
IMG_20250830_084719
Grand Opening Festival Sapparan Budaya ke-4 dan Bedah Buku
IMG-20250830-WA0029
LDNU MWCNU Gapura Safari Masyaikh
IMG-20250730-WA0166
Satkoryon Banser Gapura Resmi Dikukuhkan, Perkuat Barisan Ansor di Akar Rumput
LBM MWCNU Gapura
MWCNU Gapura Gelar Bahtsul Masail dan Sosialisasi Manajemen PRNU, Dorong Kader Muda Lebih Aktif