Gapura Timur, NURA Online – Pengurus Anak Ranting (PAR) NU Masjid Al-Hasani dan Pengurus Anak Ranting (PAR) Fatayat Gapura Timur II menggelar halal bihalal dan Tausiyah keagamaan dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1442 H, Rabu (19/06/2021).
Acara bertempat halaman Madrasah Diniyah (Madin) Al-Hasani Pimpinan Rois MWCNU Gapura KH. Murtadi Fadlail, Dusun Dik-Kodik, Desa Gapura Timur, Gapura. Hadir di acara Pengurus Ranting (PR) NU dan Pengurus Ranting (PR) Fatayat NU Desa Gapura Timur, serta Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Gapura.
K. Fathor selaku Rois PAR NU Masjid Al-Hasani dalam sambutannya menyampaikan bahwa halal bihalal memiliki makna silaturahmi dan saling memaafkan. Momen hari raya Idul Fitri adalah waktu tepat bagi masyarakat untuk saling bermaaf-maafan. Idul fitri merupakan hari yang istimewa sebab kita kembali fitri.
Selain itu, dilaksanakannya halal bihalal kali ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan Pengurus Ranting (PR) Desa Gapura Timur, Fatayat NU Gapura Timur dan juga pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Gapura. Juga sebagai wadah untuk menjalin komunikasi dua arah dengan warga nahdliyyin khususnya di Dusun Dik-Kodik, Gapura Timur.
K. Fathor, juga memohon doa semoga acara serupa dapat terlaksana di tahun-tahun mendatang. Dimana waktu penyelenggarakan halal bihalal selalu dilaksanakan di malam lebaran ketupat. Beliau juga berharap acara yang juga diisi dengan makan ketupat bersama-sama diharapkan dapat menciptakan keharmonisan antar sesama muslim.
“Saya cukup senang dan bahagia karena acara halal bihalal dapat terlaksana di tahun ini. Acara ini seyogyanya sebagai wadah untuk berkumpul dan saling memaafkan di setiap momen idul fitri, ataupun di bulan syawal”, ungkapnya.
Sementara itu, Tausiyah disampaikan oleh K. Bahrul Widad, selaku Katib PCNU Kabupaten Sumenep. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan pentingnya menjaga silaturahmi antar sesama muslim. Halal bihalal merupakan salah satu cara untuk bertemu dengan tetangga, kyai, dan tokoh-tokoh lainnya.
K. Widad, sapaan akrabnya menegaskan pentingnya berorganisasi di bawah payung jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU). Berorganisasi di NU dibutuhkan salah satunya agar umat muslim dapat menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sudah banyak buktinya NU mampu menangkal ancaman yang berpotensi memecah belah persatuan Negara Indonesia. Sebab NU memang organisasi yang selalu didoakan oleh para muassis NU.
“Halal bihalal dapat dijadikan sarana untuk saling bersapa dan beramah tamah antara tetangga, kyai, dan tokoh. Tak kalah pentingnya masuk di NU untuk menjaga NKRI”, ungkapnya.
Pewarta: Moh. Rusdi
