Beraji, Nura Online – Pimpinan Ranting gerakan pemuda Ansor Beraji menggelar pelatihan Tajhizul Janazah, yang bertempat di musholla Al barokah. (Selasa 29/06/2022).
Kegiatan pelatihan Tajhizul Janazah kali ini bertemakan “Menghasilkan generasi yang solid dalam melaksanakan fardhu kifayah”. Indikator dari kegiatan kali ini adalah pemuda Beraji khususnya yang tergabung di Ansor menjadi motor penggerak dan iron stock para sesepuh dalam kaitannya dengan pengurusan janazah. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh ketua Ranting Ansor Beraji Subbanul Khair
“Saya berharap setelah acara ini pemuda Beraji khususnya Ansor bisa memberikan kontribusi besar dalam menyelesaikan fardu kifayah berupa pemulasaraan janazah”. ucapnya.
Acara pelatihan ini dibuka oleh K. Qumri Rohman, S.Pd (ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sumenep) tepat pada pukul 19.03 WIB. Sekaligus beliau menjadi pemateri.
Hadir dalam acara tersebut ketua Tanfidziah MWC NU Gapura Drs. KH. Alwi, ketua Mandataris PAC Ansor Gapura sahabat M. Rukib, S.Sos, serta pengurus harian Ranting NU Beraji.
KH. Alwi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap acara tersebut. Khususnya semangat yang membara para pemuda Ansor Beraji dalam menambah ilmu pengetahuan terkait dengan kewajiban terhadap orang yang meninggal dunia.
“Saya selaku ketua Tanfidziah MWC NU Gapura mengapresiasi terhadap acara tersebut dan semangat para pemuda untuk menjadi penggerak dalam masyarakat khususnya dalam kaitannya dengan pemulasaraan janazah”. jelasnya
K. Qumri selaku pemateri menjelaskan sangat detail dengan diawali dari bagaimana mendampingi orang yang akan menghadapi sakaratul maut hingga pada proses talqin mayit. Selain itu, beliau juga mempraktikkannya dengan dibantu oleh sahabat-sahabat Ansor Beraji sebagai contoh orang yang meninggal dunia.
Zaini, salah satu peserta pelatihan merasa sangat puas terhadap materi yang disampaikan oleh K.Qumri. Karena isi dari penyampaiannya sangat sesuai dengan realitas yang ada di masyarakat. Dan juga ada rujukan dalam kitab klasik. Sehingga pemahaman tentang bagaimana pemulasaraan janazah lebih mantab tidak hanya sekedar berdasarkan kebiasaan masyarakat awam.
“Saya sangat puas terhadap materi kali ini. Selain penyampaiannya detail juga terdapat rujukan yang dinukil dalam kitab-kitab klasik yang menjadi rujukan warga Nahdiyin” tandasnya.
Acara pelatihan Tajhizul Janazah berakhir sekitar pukul 22.00 WIB dengan diakhiri pembacaan doa yang dipimpin oleh K. Qumri Rahman, S.Pd.
Kontributor : Fawaid
Editor : Ulil Abshar