Palokloan, NURA Online – MWC NU kecamatan Gapura kabupaten Sumenep menggelar acara silaturahim bersama PRNU Palokloan dan pengurus takmir Masjid Nurul Hikmah Dusun Kerta Aju Desa Palokloan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep, pada hari Ahad, 17 April 2022 kemarin.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh pengurus harian MWC NU Gapura, Lembaga Takmir Masjid (LTM NU), PRNU Palokloan, Pengurus IPNU, Pengurus Ansor Ranting Palokloan, dan seluruh Ketua Takmir Masjid se-Desa Palokloan. Ikut hadir dalam acara tersebut beberapa anak yatim sebagai penerima santunan.
Digelarnya acara tersebut untuk mempererat tali silaturrahim dengan PRNU Palokloan, Pengurus Takmir Masjid se-Desa Palokloan, serta dengan masyarakat setempat. Tujuan digelarnya acara tersebut untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya ber-NU. Karena NU harus dihidupkan di tengah-tengah masyarakat dengan berorganisasi Nahdlatul Ulama.
Selain memberikan pemahaman ke-NU-an, Pengurus MWC NU Gapura memberikan santunan kepada 6 anak yatim pada acara tersebut. Tentunya hal ini dilakukan untuk menunjukkan sikap peduli-sosial. Sekaligus dalam acara tersebut memberikan bingkisan kepada seluruh ketua Takmir Masjid se-Desa Palokloan. Tentu saja bertujuan untuk memperkuat hubungan antara pengurus MWC dengan pengurus Takmir Masjid di Desa Palokloan.
Drs. KH. Kamalil Irsyad, M.Pd. (A’wan MWC NU Gapura), akrabnya Kiai Irsyad juga hadir dalam acara tersebut sebagai penyampai tausiyah. Kiai Irsyad dalam tausiyahnya menuturkan pentingnya ber-NU. Kiai Irsyad mengawali tausiyahnya dengan menyampaikan pokok permasahan.
“Mengapa Nu harus dihidupkan?”, ungkap Kiai Irsyad.
Kiai Irsyad ungkap alasannya yang harus di pahamai oleh masyarakat. Alasan tersebut adalah:
Pertama; Melestarikan karakter Ahlussunnah Wal Jama’ah. Kiai Irsyad menjelaskan bahwa Kiai dan Ulama melestarikan karakter seperti; Yasinan, Ziarah Kubur, tahlilan, Salawatan, serta Kendurenan/slametan. Karena karakter tersebut merupakan warisan dari para wali Allah yang merupakan karakter Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Kedua; Nidzamiyah atau Keorganisasian, Kiai Irsyad menuturkan dalam sebuah Nidzamiyah ada Planing (perencanaan), Organizing (terorganisasi/struktur), dan Actuiting (aksi/bergerak). Kiai Irsyad lanjut menuturkan, Dengan Nidzamiyah yang tertata rapi dan jelas akan mudah memecahkan persoalan umat yang muncul di tengah-tengah masyarakat.
Dari dua alasan di atas meruapakan cara menghidupkan NU di tengah-tengah masyarakat. Tentunya , dengan melestarikan karakter Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Nidzamiyan yang tertata rapi dan jelas.
Pewarta : Kontributor
Editor : Imam FN