Gagal Ginjal Akut? Siapa Takut? Ini Yang Sebenarnya!

Gapura, Nura Online – Usai wabah Covid-19, Indonesia kini menghadapi ancaman penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak yang menyebabkan kematian. Semakin maraknya pemberitaan terkait terjadinya kasus gagal ginjal akut pada anak yang dikaitkan dengan kandungan pada sirup. 

Bagaimana sebenarnya yang terjadi? Apa kaitannya dengan pelarangan obat sirup? Dan bagaimana pencegahan dan penanganan anak yang terindikasi terkena penyakit tersebut? Di sini Nura Online menggali langsung penjelasan dari ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) MWC NU Gapura, dr. H. Slamet Riadi, MH. 

Kasus gagal ginjal pada anak sebenarnya bagaimana ?

Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 0-18 tahun terjadi peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, paling banyak didominasi usia 1-5 tahun. Hingga saat ini gagal ginjal akut pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya, untuk itu pemerintah membentuk satu tim yang bertugas untuk mengamati dan menyelidiki. Hal ini dilakukan dengan menggandeng para ahli, seperti ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.

Apa ciri-ciri anak yang terindikasi penyakit gagal ginjal?

Seiring dengan peningkatan tersebut, saya meminta orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti ada diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni atau air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Apa kaitannya dengan pelarangan obat sirup?

Pada awal September, otoritas kesehatan di negara Gambia, Afrika Barat, menyelidiki apakah ada hubungan antara kematian anak akibat gagal ginjal akut dan konsumsi sirup parasetamol yang digunakan untuk demam, batuk, pilek, dan nyeri. Dokter pun mulai menyaksikan lonjakan jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di bawah usia 5 tahun pada akhir Juli. Dan mencurigai adanya hubungan dengan obat-obatan.

Direktur pelayanan kesehatan Gambia mengatakan bahwa sejumlah anak mulai sakit dengan masalah ginjal dalam waktu tiga sampai lima hari setelah mengkonsumsi sirup parasetamol yang dijual secara lokal. Pasien yang terjangkit akan mengalami demam, ketidakmampuan untuk buang air kecil, dan muntah, diikuti oleh gagal ginjal. Menurut angka Kementerian Kesehatan Gambia, 28 anak telah meninggal pada awal Agustus, dengan tingkat kematian 90 persen. Hasil analisis laboratorium WHO dari sampel produk obat dengan sediaan sirup telah dikonfirmasi mengandung dua kontaminan Dietilen Glikol  (DEG) dan Etilen Glikol (EG) dalam jumlah yang melebihi batas. 

Sejak penghujung Agustus 2022, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal atau acute kidney injury (AKI) yang meningkat tajam pada anak, terutama pada usia di bawah 5 tahun. Sebanyak 206 kasus ganggaun ginjal akut pada anak dilaporkan per 18 Oktober 2022 dengan angka kematian sebanyak 99 anak. Meskipun belum mendapatkan kesimpulan yang pasti, Kementrian Kesehatan mulai berpikir apakah gangguan tersebut berasal dari sumber yang sama seperti kasus di Gambia.

Perlu diketahui bersama Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) adalah bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pelarut dalam obat sediaan cair. Pelarut lainnya seperti gliserin (juga dikenal sebagai gliserol) dan propilen glikol merupakan pelarut yang umum digunakan dalam sirup obat batuk untuk mempertahankan konsistensi dan kelarutan pada parasetamol atau asetaminofen yang tidak larut dalam air. Pelarut ini juga bertindak sebagai pengawet, pengental, pemanis, dan agen antimikroba.

DEGl dan EG merupakan senyawa beracun yang tidak boleh digunakan sebagai pelarut obat-obatan cair. Efek toksik yang dapat ditimbulkan dari dua bahan kimia tersebut antara lain nyeri perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, penurunan kesadaran, hingga gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. DEG dan EG seringkali digunakan secara ilegal untuk mengganti pelarut yang tidak beracun seperti gliserin atau propilen glikol. Ini karena harganya yang lebih murah sehingga menyebabkan kontaminasi pada obat sirup. 

Ada informasi bahwa beberapa sirup dilarang dan ditarik dari peredaran. Apa saja sirup yang dimaksud?

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG. Hasil sampling dan pengujiannya sampai dengan 19 Oktober

2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 (lima) produk berikut:

  1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
  4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
  5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Tindakan apa yang perlu dilakukan orang tua untuk antisipasi penyakit gagal ginjal ini?

Tidak mengkonsmsi obat cair secara bebas tanpa resep dokter, namun bila anak mengalami demam bisa dilakukan upaya-upaya diantaranya:

  1. Melakukan Kompres pada Anak. Hal pertama yang bisa ibu lakukan saat anak mengalami demam dengan melakukan kompres pada anak. Gunakan air dengan suhu ruang agar anak tetap nyaman. Gunakan kain atau handuk lembut yang basah untuk mengompres bagian dahi, ketiak, atau leher. Namun, perlu diingat bahwa metode ini hanya menurunkan demam untuk sementara.
  2. Gunakan Pakaian yang Nyaman pada Anak. Pastikan ibu memberikan anak pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal. Menggunakan pakaian yang terlalu tebal dapat meningkatkan suhu tubuh.
  3. Penuhi Kebutuhan Istirahat. Biarkan anak beristirahat untuk mengoptimalkan imun tubuhnya. Dengan begitu, tubuh bisa melawan bakteri atau kuman penyebab demam yang dialami. Ibu pastikan membuat anak nyaman dan lingkungan tidur yang baik agar istirahat anak berkualitas.
  4. Penuhi Kebutuhan Cairan. Demam dapat memicu dehidrasi pada anak. Untuk itu, pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap hari. Selain air putih, ibu bisa memberikan anak jus buah tanpa gula tambahan, kuah kaldu, atau berbagai buah yang memiliki kandungan air cukup tinggi.

Apa penanganan pertama bila ank terindiksi terkena gagal ginjal?

Orang tua juga perlu waspada bila anak terindikasi penyakit gagal ginjal akut seperti perubahan warna urine anak (pekat atau kecokelatan). Bila terjadi perubahan warna dan volume urine, bahkan anak tidak buang air kecil selama 6-8 jam (di siang hari), anak perlu segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Orang tua juga perlu memastikan jika anak sakit, cairan tubuhnya terpenuhi dengan baik melalui minum air yang cukup, sebelum mendapatkan diagnosis atau perawatan yang sesuai.  

Sampai saat ini, apakah di wilayah Gapura sudah ada pasien yang terkena kasus gagal ginjal? Atau pasien anak yang terindikasi kasus tersebut?

Sampai saat ini belum ditemukan kasus yang mengarah ke kasus tersebut.

Apa saran dokter untuk warga Nahdliyyin terkait dengan kasus ini?

Kepada seluruh warga Nahdliyyin khususnya, dan masyarakat pada umumnya, ika ada indikasi yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut pada anak dan sudah melakukan penanganan pertama, namun masih berlanjut, silahkan dikonsultasikan di call center Lembaga Kesehatan MWC NU Gapura 085232080717

 

Editor : Ulil Abshar

Populer

Terkait

K
Ra Mamak Tegaskan NU Telah banyak Memberikan Manfaat Bagi Ummat
Launching Buku Jejak Langkah NU Gapura
Launching Buku Jejak Langkah NU Gapura, MWCNU Gelar Halal Bi Halal
WhatsApp Image 2025-03-11 at 11.22
Spirit Juang di Nahdlatul Ulama; Turba MWC NU Gapura di Ranting NU Palo'lo'an
WhatsApp Image 2025-01-01 at 23.56
PAC PSNU Pagar Nura Gapura Rayakan Haul Gus Dur Ke-15
IMG_20241203_075145
Lakpesdam MWCNU Gapura Adakan Bimtek Keorganisasian