Grand Opening Festival Sapparan Budaya ke-4 dan Bedah Buku

Gapura, Nura Online – Aula Aswaja lantai 2 gedung MWCNU Gapura pada Sabtu (30/8/2025) tampak ramai dipenuhi ratusan hadirin. Sekitar seratus peserta bersama undangan khusus dari lembaga dan Banom di bawah naungan MWCNU Gapura berkumpul dalam Grand opening Festival Sapparan Budaya ke-4 dan Bedah Buku Antologi Cerpen “Lempung dan Mesin Tubuh yang Hilang”.

Acara yang mengusung tema “Nye’ Konye’ Gunong; Spirit Moralitas Manusia Madura” itu diawali dengan lantunan Maulid oleh K. Tirmidzi Mas’od, membawa suasana religius dan syahdu. Kehadiran tokoh-tokoh NU, sastrawan, dan pelajar membuat momentum ini terasa lebih istimewa.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MWCNU Gapura K. Fathol Bari menyampaikan apresiasi mendalam atas lahirnya buku antologi cerpen tersebut.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas karya yang sangat bagus ini. Buku ini harus menjadi inspirasi bagi pelajar khususnya yang hadir sekarang,” ujarnya.

Sambutan berikutnya datang dari Khoirul Umam ketua Lesbumi PCNU Sumenep yang menyampaikan filosofi tema Sapparan tahun ini.

Kemudian K. Zainol Hasan, Sekretaris PCNU Sumenep memberikan sambutan atas nama PCNU Sumenep. Beliau menegaskan pentingnya peran Lesbumi dalam menjaga tradisi dan budaya Nahdliyin di tengah derasnya budaya asing yang mengikis budaya lokal.

Suasana semakin hidup ketika acara memasuki sesi bedah buku. Bertindak sebagai pembedah, Siswanto, S.Pd., MA, dosen Universitas Jember sekaligus Ketua Lesbumi PCNU Jember, memberikan ulasan mendalam tentang isi dan pesan moral dalam cerpen-cerpen yang terangkum di dalamnya. Diskusi kian menarik dengan hadirnya dua pembanding, yakni Sofyan RH Zaid, Sekjen Yayasan Hari Puisi Indonesia, dan dr. Rifmi Utami, M.Kes., seorang cerpenis yang juga praktisi kesehatan. Jalannya bedah buku dipandu oleh Faidi Rizal Alief yang piawai menjaga dinamika diskusi tetap hangat dan mengalir.

Festival ini tidak hanya menjadi ruang literasi, tetapi juga meneguhkan kembali posisi sastra sebagai media refleksi moral dan identitas budaya Madura. Para hadirin pulang dengan kesan mendalam bahwa karya sastra dapat menjadi sumber inspirasi sekaligus benteng kultural di tengah perubahan zaman.

 

Pewarta : Ulil Abshar

Populer

Terkait

IMG-20250904-WA0006
Forpimcam dan MWCNU Gapura Adakan Maulid Nabi dan Munajat Kebangsaan
IMG-20250830-WA0029
LDNU MWCNU Gapura Safari Masyaikh
IMG-20250730-WA0166
Satkoryon Banser Gapura Resmi Dikukuhkan, Perkuat Barisan Ansor di Akar Rumput
LBM MWCNU Gapura
MWCNU Gapura Gelar Bahtsul Masail dan Sosialisasi Manajemen PRNU, Dorong Kader Muda Lebih Aktif
K
Ra Mamak Tegaskan NU Telah banyak Memberikan Manfaat Bagi Ummat