Gapura, NURA Online-Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Gapura resmi dikukuhkan dalam sebuah prosesi khidmat yang digelar di Aula Lt. 2 MWCNU Gapura pada Rabu malam (30/07/ 2025).
Kegiatan dimulai pukul 19.30 WIB dan berlangsung penuh khidmat. Diawali dengan pembacaan tawassul, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Yalal Wathon, dan Mars Banser, serta dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan oleh Komandan Samsiyadi selaku Kasatkorcab Banser Sumenep.
Acara pengukuhan ini dihadiri oleh Pengurus PC GP Ansor Sumenep, Kasatkorcab Banser, Ketua dan Sekretaris MWCNU Gapura, Pengurus PAC GP Ansor Gapura, perwakilan dari masing-masing PR GP Ansor se-Kecamatan Gapura, Anggota Banser Se-Kecamatan Gapura, serta para tokoh Nahdlatul Ulama dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sekretaris PC GP Ansor Sumenep, Sahabat Adi Purnomo menyampaikan pentingnya soliditas dan loyalitas Banser di tingkat kecamatan. Banser Ansor tidak boleh hanya hadir sebagai simbol, tetapi harus menjadi solusi nyata di tengah-tengah masyarakat.
“Banser adalah garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai ke-NU-an dan kebangsaan. Pengukuhan ini bukan hanya seremonial, tetapi awal dari tanggung jawab besar kita dalam mengabdi. Banser Ansor harus mampu menjawab tantangan zaman. Kita bukan hanya barisan yang berdiri tegap saat upacara, tetapi harus menjadi barisan yang hadir ketika masyarakat membutuhkan bantuan, pendampingan, dan perlindungan,” ujarnya.
“Lebih lanjut, Banser Ansor diharapkan mampu bersinergi dengan seluruh elemen, baik pemerintah, tokoh agama, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya. Dalam konteks lokal, Banser dapat berperan dalam edukasi masyarakat, penanggulangan bencana, pemberdayaan ekonomi umat, hingga menjaga kerukunan antarwarga.,” tegasnya di hadapan seluruh peserta yang hadir.
Sementara itu, Kasatkorcab Banser Sumenep, Samsiyadi, memberikan arahan penuh makna kepada seluruh kader Banser yang baru dikukuhkan. Ia menekankan bahwa setiap anggota Banser harus menjunjung tinggi nilai keikhlasan, ketulusan, dan loyalitas terhadap perjuangan Nahdlatul Ulama.
“Masuk ke dalam Banser harus diniatkan sebagai bentuk pengabdian. Jabatan atau posisi yang kita emban hanyalah alat perjuangan, bukan tujuan. Banser bukanlah tempat mencari kehormatan pribadi, tetapi tempat untuk melatih jiwa, raga, dan komitmen demi kemaslahatan umat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Samsiyadi juga menyampaikan bahwa apabila seorang kader Banser memiliki jabatan di pemerintahan atau lembaga publik lainnya, maka jabatan tersebut harus dimanfaatkan sebagai alat untuk memajukan organisasi Banser, bukan sebaliknya.
“Jangan sampai kita lupa akar perjuangan. Justru ketika kita berada di posisi strategis, itu adalah kesempatan untuk membawa kemanfaatan lebih besar bagi Banser dan umat,“ ujarnya penuh semangat.
Dalam kesempatan yang sama, semangat solidaritas dan kepedulian antar-kader juga terlihat melalui hibah seragam Banser sebanyak 10 setel dari Banser senior Komandan Sarwini, SE. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap keberlangsungan dan kekompakan pasukan Banser di Kecamatan Gapura.
“Jangan lihat nilainya, tapi semangatnya. Ini bentuk cinta dan perhatian saya kepada adik-adik Banser yang tetap semangat menjaga perjuangan NU di akar rumput,” ujar Komandan Sarwini.
Acara pengukuhan yang diikuti oleh kader Banser Gapura ini ditutup dengan pengarahaan dan pembacaan doa bersama yang dipimpin Ketua MWCNU Gapura, KH. Moh. Alwi. Beliau berharap Satkoryon Banser Gapura ke depan mampu tampil lebih solid, responsif, dan menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas sosial, nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengukuhan Satkoryon Banser Gapura ini diharapkan dapat memperkuat peran Banser dalam menjaga nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan sosial kemasyarakatan di tingkat akar rumput, khususnya di wilayah Kecamatan Gapura, Harapnya.
“Semoga kepengurusan baru ini mampu membawa Banser Gapura menjadi lebih progresif, responsif, dan tetap dalam koridor perjuangan Aswaja an-Nahdliyah,” tutup beliau.
Pewarta: Rzdi