Gapura, Nura Online – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gapura menggelar pembukaan Hari Santri 2024 di maqbarah pendiri NU Gapura, KH. Marzuqi Idrus di dusun Battangan, desa Gapura Timur, tadi malam (Kamis, 17 Oktober 2024).
KH. Marzuqi Idrus belajar kepada syaikhona Yahya Kamal Bangkalan. Setelah itu beliau juga belajar kepada KH. Moh. Ilyas Syarqawi (PP. Annuqayah Guluk-Guluk). Beliau adalah santri Kelana. Dikatakan sebagai santri Kelana karena beliau tidak mondok seperti orang pada umumnya. Beliau hanya mengaji kitab saat menjenguk putranya KH. A. Zubairi Mz, waktu berada di pondok hingga pada putra kedua KH. Moh. Asy’ari Marzid.
Dikutip dari film dokumenter yang diputar di acara yang sama, bahwa KH. Marzuqi Idrus ketika menjenguk putranya bisa empat hari karena sambil mengaji kitab kepada KH. Moh. Ilyas Syarqawi.
Berdirinya NU di Gapura tidak lepas dari peran gurunya, yang meminta KH. Marzuqi untuk memulai ajaran ahlussun wal jamaah ala NU digagas di kampung halamannya. Maka sekitar tahun 1946 digagaslah NU di Gapura oleh beliau.
Opening Hari Santri 2024 ini digelar untuk menandai rentetan acara Hari Santri MWC NU Gapura. Dalam sambutannya, KH. Moh. Alwi selaku ketua Tanfidziyah MWC NU Gapura menegaskan bahwa MWC NU Gapura ingin menggali jejak sejarah perintis berdirinya NU Gapura. Maka disepaktilah opening Hari Santri 2024 ditempatkan di maqbarah KH. Marzuqi Idrus.
“MWCNU Gapura ingin sekali menjelajah dan mencari siapa pendiri atau penggagas NU di Gapura ini”. Tegasnya.
Lebih lanjut Kiai Alwi sapaan akrabnya mengatakan bahwa KH. Marzuqi ini tak butuh publikasi, dokumentasi saat beliau berjuang dalam menggagas NU di Gapura, sehingga mencari foto beliau pun masih belum menemukan. Namun beliau berjuang di NU Gapura ini semata-mata hanya untuk ummat dan untuk kita saat ini.
“Kiai Marzuqi di waktu dulu tidak butuh publikasi, beda dengan kita hari yang semua kegiatannya hampir terpublikasi tinggal berseleweran HP-HP para ajunan sadaja”.
Acara opening hari santri 2024 ini diawali dengan khotmil Qur’an oleh PAC JQH NU Gapura. Kemudian dilanjutkan pembacaan istighatsah, pemutaran film dokumenter peran dan perjuangan KH. Marzuqi dalam menggagas NU Gapura. Lalu diakhiri dengan resume dokumenter oleh Kiai Mohammad Syahid yang juga wakil ketua PCNU Sumenep
Pewarta : Aribudin
Editor : Ulil Abshar