اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ الَّذِي أَنْزَلَ الْقُرْآنَ فُرْقَانًا، وَجَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. صدق الله العظيم
معاشر المسلمين رحمكم الله
Alhamdulillah hingga paruh ke-2 Ramadhan ini kita masih diberi kesempatan dan kekuatan untuk menunaikan ibadah puasa di siang hari dan Shalat Tarawih di malam harinya, semata-mata karena imanan wah tisaban. Yakni penuh keyakinan, semata karena Allah, dan penuh pengharapan akan ridha-Nya. Hingga kita pun melakukan aktivitas, amaliah sehari-hari, dalam bingkai iman dan takwa.
Tidak ada sesuatu yang sia-sia, juga tak ada waktu yang terbuang percuma. Semuanya diisi dengan amal saleh, prestasi kebajikan. Dan itulah wujud atau aplikasi dari tanda kita memahami dan menghayati Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Al-Quran hendaknya menjadi sumber motivasi dan pengawal kita dalam melangkah mengarungi kehidupan yang fana ini.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah malam nuzulul Quran dan malam lailatul qodar. Dimana keduanya mempunyai keterkaitan.
Perlu diketahui bahwa turunnya Al-Qur’an mengalamai 2 tahap. Yaitu :
Tahap pertama, Al-Qur’an diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah pada bulan Ramadhan, bertepatan dengan malam lailatul qadar. Sebagaimana firman Allah SWT :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. (QS. Al-Qodr : 1)
Imam Al-Qurthubi dalam tafsir Qurthubi menjelaskan :
وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا،
Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfuz pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia.
معاشر المسلمين رحمكم الله
Tahap kedua, Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril dari Baitul ‘Izza kepada Nabi Muhammad saw. Ayat-ayat yang turun berangsur sesuai dengan konteks peristiwa saat itu. Adapun ayat yang pertama kali turun ialah surat Al-‘Alaq ayat 1–5 yang berbunyi :
إِقْرَأْ بِسْمِ رَبِكَ الَّذِى خَلَقَ، خَلَقَ الِإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ، إِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ، الَّذِى عَلَّمَ بِالقَلَمِ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَالَمْ يَعْلَم.
Ketahuilah bahwa Rasulullah SAW selalu menaruh perhatian kepada Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. Terutama pada bulan Ramadhan. Rasulullah SAW semakin tekun di dalam memperhatikan Al-Qur’an, mempelajari Al-Qur’an dan membacanya merupakan pendekatan kepada Allah yang paling tinggi dan Ibadah yang paling berharga. Seperti yang dijelaskan dalam sabda Nabi SAW :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik diantara kamu adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya”
معاشر المسلمين رحمكم الله
Perlu diketahui bahwa tatkala kita mempelajari dan membaca Al-Qur’an pahalanya begitu berlimpah ruah. Bayangkan saja dalam satu huruf dari Al-Qur’an bernilai satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan bernilai berlipat sepuluh kali.
Dari Abdullah bin Mas`ud berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan “Alif lam mim” itu satu huruf, tetapi “Alif” itu satu huruf, “Lam” itu satu huruf dan “Mim” itu satu huruf.” (HR At Tirmidzi dan berkata, “Hadits hasan shahih).
Akhirnya dengan mengetahui proses turunnya Al-Qur’an dan betapa besar keutamaan membaca Al-Quran, maka marilah kita tingkatkan perhatian kita terhadap Al-Quran dengan jalan banyak membacanya. Kemudian mempelajari dan mengajarkannya kepada generasi penerus kita.
Semoga di sisa Ramadhan ini kita bisa mengisinya dengan banyak membaca Al-Qur’an. Amin.
بـَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ اْلـقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيـَّاكُمْ بـِاْلآيـاَتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِـيْمِ. وَتَـقَـبَّـلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتـَهُ إِنــَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَـلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلىِ هَذَا وَأَسْتَغْفِـرُ اللهَ لىِ وَلَكُمْ وَلِوَالِــــدَيَّ وَلِمَشَايِخىِ وَلِسَائِرِ
اْلـمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
- Disusun oleh : Ulil Abshar.
- File khutbah di atas dalam bentuk PDF ukuran A6 (buku saku), SILAHKAN DOWNLOAD