Integrasikan Tahfidz dan Diniyah di Kurikulum Merdeka, SMAGA Hadirkan Inovasi

Panagan, NURA Online-Sekolah Menengah Atas Negeri Gapura (SMAN 1 Gapura) mendapatkan predikat sebagai Sekolah Penggerak sejak tahun pelajaran 2021/2022. Didasari hal tersebut sekolah pada kurikulum 2022/2023 melakukan inovasi dengan mengintegrasikan program Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah ke dalam kurikulum Merdeka saat ini.

Untuk mensosialisasikan program tersebut, SMAN 1 Gapura menggandeng Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Gapura untuk membantu menyukseskan program-program tersebut.

Acara sosialisasi bertempat di aula pertemuan SMAN 1 Gapura, Desa Panagan Gapura. Dengan dihadiri Pengawas, Kepala Sekolah beserta jajarannya, komite sekolah, pengurus MWCNU Gapura, serta dihadiri 45 wali murid, Jumat (02/09/2022).

Kepala Sekolah SMAN 1 Gapura, Drs. H. Budi Hartono, M.Si mengawali sambutan berharap program Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah yang sudah digagas ini mendapatkan dukungan dari masyarakat Gapura umumnya, organisasi NU di Gapura dan khususnya kepada semua wali murid di SMAN 1 Gapura.

“Saya berharap dukungan dari semua masyarakat dan wali murid di Gapura sehingga program ini dapat dirasakan manfaatnya nanti di tengah-tengah masyarakat”, Harapnya.

Menurut beliau awal mula dimasukkannya program Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah ke dalam kurikulum saat ini tidak terlepas dari predikat yang diperoleh SMAN 1 Gapura sebagai sekolah penggerak,

“SMAN 1 Gapura terpilih sebagai sekolah penggerak, dan menerapkan Kurikulum Merdeka. Predikat sekolah Penggerak dan kurikulum merdeka memiliki tujuan membentuk siswa dengan profil pelajar Pancasila, yang memiliki ciri-ciri: 1. Berkebhinnekaan Global, 2. Gotong Royong, 3. Kreatif, 4. Bernalar Kritis, 5. Mandiri dan 6. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia” Ungkap beliau

Untuk membentuk profil Pelajar Pancasila, ada 3 kecedasan yang harus dikembangkan SMA Negeri 1 Gapura.

“Diantaranya, Intellectual Quotient (IQ) kemampuan peserta didik memahami konsep/materi pelajaran. Misal mengerjakan soal-soal ulangan mata pelajaran. Lalu Emotional Quotient (EQ) kemampuan peserta menerapkan/melakukan konsep/teori dalam kehidupan sehari-hari. Misal menggunakan IT untuk mencari atau menyebarkan informasi materi pelajaran atau hasil belajar pada teman-temanya. Terakhir Spiritual Quotient (SQ) kemampuan peserta didik menerapkan hasil belajar karena Allah SWT semata, bukan karena hal lain”, Tandasnya

Dari ke tiga kecerdasan di atas, SQ merupakan kecerdasan tertinggi dan dasar dari ke dua kecerdasan lainya.

“Semua orang memiliki SQ terletak dihati disebut hati nurani bukan di otak. SQ akan beroperasi secara maksimal dan cerdas jika hati bersih. Cara membersihkan hati dengan berdzikir dan “membaca, memahami” Al-Qur’an. Selain itu, Allah SWT memerintahkan Manusia selalu belajar, sebagaimana difirmankan dalam surat Al Alaq ayat 1 (Bacalah dengan nama tuhanmu), Ungkapnya lagi.

Sementara itu, Ketua MWCNU Gapura, Drs KH. Moh Alwi merasa bangga dengan SMAN 1 Gapura yang sudah memasukkan program Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah ke dalam kurikulumya dan berharap ada tindak lanjut yang baik kedepannya.

“Saya bangga sekali dengan sekolah ini yang sudah membuat gebrakan dengan mengghadirkan program Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah. Sebagai ketua MWCNU Gapura sangat mendukung sekali, apalagi ada beberapa pengurus MWCNU Gapura yang direkrut sebagai tenaga pengajar, yakni dari PAC JQH Gapura, dan Katib Syuriah MWCNU Gapura, K. Suyuthi, M.H.I.”, Ungkapnya.

Setelah sambutan Ketua MWCNU Gapura, Drs KH. Moh Alwi berkenan membuka Program Tahfidzul Qur’an dan Madrasah Diniyah yang menandai disahkannya program tersebut.

Editor: Moh. Rusdi

Populer

Terkait

IMG-20250904-WA0006
Forpimcam dan MWCNU Gapura Adakan Maulid Nabi dan Munajat Kebangsaan
IMG_20250830_084719
Grand Opening Festival Sapparan Budaya ke-4 dan Bedah Buku
IMG-20250830-WA0029
LDNU MWCNU Gapura Safari Masyaikh
IMG-20250730-WA0166
Satkoryon Banser Gapura Resmi Dikukuhkan, Perkuat Barisan Ansor di Akar Rumput
LBM MWCNU Gapura
MWCNU Gapura Gelar Bahtsul Masail dan Sosialisasi Manajemen PRNU, Dorong Kader Muda Lebih Aktif