Grujugan, NURA Online-Bulan Muharram 1444 H yang juga disebut Tahun baru kalender Islam dimanfaatkan Pemerintah Desa (Pemdes) Grujugan untuk menggelar Rokat Desa.
Acara bertempat di Dusun Karang Mimba Desa Grujugan Kecamatan Gapura dengan pelaksanaan dari tanggal Jumat (29/07/2022) sampai sabtu (30/07/2022).
Rangkaian acara Rokat Desa diawali dengan pembacaan Macopat Madura semalam suntuk. Dilanjutkan Khotmil Qur’an sebanyak 4 kali, dan penyerahan santunan kepada anak yatim sebanyak 24 orang. Serta dipungkasi dengan doa istighosah bersama-sama dan pengajian umum oleh KH Tuhfatul Ghani Mufaddal dari Situbondo.
Bapak Didik Susanto selaku Kepala Desa Grujugan menjelaskan tujuan dan harapan diadakannya Rokat Desa, diantaranya untuk menjalin silaturrahim warga, serta berdoa untuk keselamatan, kemajuan Pemerintah Desa, dan kesejahteraan warga Desa Grujugan.
“Acara Rokat Desa semata dimaksudkan agar semua unsur di Desa Grujugan berkumpul di satu tempat di momen Muharram 1444 H. Kita berkumpul disini untuk berdoa supaya Desa Grujugan bebas dari segala mara bahaya”, Ungkapnya.
Terkait dengan beberapa rangkaian acara beliau menjelaskan maksud dan tujuannya. Acara pertama, yakni pembacaan Macopat Madura yakni bertujuan untuk merawat dan memperkenalkan Macopat yang hampir punah di Kabupaten Sumenep.
Kedua, pembacaan Khotmil Qur’an sebanyak 4 kali dalam rangka mendoakan para arwah leluhur yang ada di 4 Dusun di Desa Grujugan. Semoga para arwah yang sudah menghadap sang kuasa mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT.
Ketiga, santunan kepada anak yatim bertujuan untuk memberikan teladan kepada para dermawan yang ada di Desa Grujugan untuk peduli dengan nasib anak-anak di sekitar Desa. Dimana pada pada kesempatan ini jumlah anak yatim yang disantuni sebanyak 24 anak dengan keseluruhan sumbangan dari dermawan berjumlah Rp. 14.206.000 Per anak yatim mendapatkan Rp. 557.000.
“Dengan santunan anak yatim, kami selaku Kepala Desa Grujugan mengajak para dermawan untuk menyisihkan sebagian harta diberikan kepada anak membutuhkan uluran tangan di Desa Grujugan.
Untuk memungkasi acara digelar pengajian umum dengan harapan semua elemen di Desa Grujugan dapat bersama-sama intropeksi diri demi kebaikan masyarakat Grujugan khususnya. Baik hubungan dengan Maha Pencipta, maupun hubungan dengan sesama manusia.
Terakhir, Didik berharap pelaksanaan Rokat Desa di Desa Grujugan rutin terlaksana setiap tanggal 1 Muharram.
Ceramah agama disampaikan oleh KH Tuhfatul Ghani Mufaddal dengan materi ceramah mengenai tahun baru 1 Muharram sebagai momen Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
“Tujuan hijrah ke Madinah adalah untuk menjaga keimanan dan keselamatan para sahabat-sahabat Nabi Muhammad dari rongrongan musyrikin Mekkah. Nabi Hijrah ke Madinah dengan jarak tempuh 450 km, Terang KH. Tuhfatul.
Setelah sampai di Madinah Nabi Muhammad SAW langsung membangun masjid dan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kamu Ansor di madinah.
“Dengan adanya Masjid di Madinah bisa membangun hubungan dengan baik secara bersama, baik hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan semua para sahabat dan masyarakat Madinah yang sudah seiman dengan Rasulullah SAW”, Terangnya lagi.
Orang kalau hubungannya baik dengan Allah SWT semua kebutuhan/rejeki akan dijamin. Sholatnya baik, hubungan dengan gurunya baik, hubungan dengan orang tuanya baik kita akan di senangi oleh Allah SWT.
Acara istighosah dan doa bersama ini dimeriahkan oleh Majelis Sholawat Subbhanul Wathon dari Grujugan dan Majelis Sholawat Al-Mahabbah 4444 Nyarandhang Bulan dari Desa Jadung.
Pewarta: Sukri
Editor: Moh. Rusdi