Gapura, Nura Online – PR. Ansor Gapura Tengah menggelar Silaturrahmi NU-ANSOR bersama Lembaga, Banom (22/6/2022). Acara ini dilemas dengan Ngaji Ke-NU-an bersama K. Malthuful Khalqi Kr., S.Ag. (Wakil Ketua MWC NU Gapura) di Masjid Bahauddin, Bandungan Sema Gapura Tengah.
Adapun poin-poin tausyiahnya sebagai berikut :
- NU adalah ruh bagi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia. Dengan demikian ikut NU otomatis ikut Ahlussunnah wal Jama’ah. Bukan sebaliknya, karena banyak yang mengaku Ahlussunnah wal Jama’ah, tapi prakteknya tidak mencerminkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang sebenarnya.
- NU adalah warisan dari Wali Songo. Syuriyah bagian penasehat. Tanfidziyah bagian pelaksana kegiatan.
- Ada beberapa cara untuk menjaga NU:
- Selalu menghormati dan mentaati para ulama/masyaikh, atau dengan kata lain harus ada restu dari ulama.
- Harus ada penggerak atau orang yang berperan sebagai motivator, inisiator, konsolidator dan selalu silaturrahmi dengan berbagai elemen dalam menggerakkan dan menggiatkan NU
- Harus ada orang yang mampu membiayai setiap kegiatan NU.
- Harus ada yang melakukan riyadhah/tirakat dengan cara banyak berdoa, silaturrahmi ke para ulama dan sebagainya untuk membentengi NU secara batiniyah atau ruhiyah.
- Harus ada orang yang berpegang teguh terhadap hukum (fiqih) dan mengajarkannya kepada masyarakat agar hukum tidak disepelekan.
- Jangan mengharap apa-apa dari NU. Sebagai santri justru harus selalu memberikan kontribusi kepada NU.
- NU bukan tempat mencari mata pencaharian, tapi tempat mengabdi.
- Semakin tinggi kealiman seseorang, maka potensi untuk berbuat fasiq semakin besar.
- Ber-NU harus diniatkan mengabdi kepada para ulama, agar bisa mendapatkan aliran barokah.
Editor : Ulil Abshar