Braji, Nura Online – Menurut KH. Abuya Busyro Karim, ada 3 tingkatan cara memaafkan. Hal ini disampaikan dalam acara Halal bi Halal Pengasuh, Alumni, dan Wali Santri di Pesantren Alkarimiyyah II, Braji Gapura tadi malam (10/05/22).
Kiai Busyro mengutip ayat 134 dalam surat Ali Imron yang artinya :
“(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Dari ayat ini, bisa dijabarkan 3 macam cara memaafkan. Yaitu :
Pertama, Al Kadhimiin Al Ghaidlo (Orang yang mengendalikan amarahnya). Ada orang bilamana dicela, dihina atau disakiti orang lain, orang ini tidak membalas. Dia memaafkan orang lain dengan cara tidak membalas. Dia tahan amarahnya. Dia tidak dendam, tapi malah memaafkan. Ini tingkatan paling rendah.
Kedua, Al ‘Afiina ‘an An Naas. (Orang yang memaafkan kesalahan orang lain). Tingkatan ini, dimana orang ini memaafkan secara terang-terangan terhadap orang yang mempunyai kesalahan, yang menyakitinya. Dia terang-terangan mengucapkan di depan orang yang menyakitinya, bahwa dia memaafkannya.
Ketiga, Al Muhsinin (Orang yang berbuat kebaikan). Ini tingkatan paling tinggi. Tidak hanya memaafkan orang lain yang berbuat kesalahan. Tapi juga memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat kesalahan tersebut.
Sebelumnya, Kiai Nariyanto, S.Pd. pengasuh PP. Alkarimiyyah II memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Kiai Nariyanto menyampaikan program terbarunya, yaitu tahfidz Alquran.
“Setelah ini kami akan mengadakan program tahfidzul quran. Mohon dukungan dari wali santri dan masyarakat.” Ucap Ketua PRNU Braji.
Pewarta : Ulil Abshar
