Gapura Tengah, NURA Online – Lembaga Dakwah NU MWCNU Gapura bekerjasama dengan Aswaja NU Center Sumenep melaksanakan kegiatan sosialisasi Muqaddimah Qanun Asasi bertempat di Aula Aswaja Lt. II MWCNU Gapura (27/02/2022).
K. Juhari Yasin, S.Ag selaku ketua LDNU Gapura menyampaikan tema “Sosialisasi Muqaddimah Qanun Asasi I” digelar bertujuan untuk mengenalkan Qanun Asasi susunan Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari yang merupakan undang-undang dasar organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Sosialisasi muqaddimah ini penting dilakukan sebagai upaya pembuka dalam memahami Qanun Asasi.
“Jujur saya tidak banyak menguasai materi Kitab Qanun Asasi karena itulah pada kesempatan ini saya niat betul untuk mengaji Kitab karangan Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari tersebut. Semoga lewat ngaji ini saya mendapatkan barokah dari para Muassis NU”, bukanya.
Kegiatan sosialiasi Qanun Asasi dihadiri oleh Pengurus MWCNU Gapura, Pengurus ranting NU se Kecamatan Gapura, anggota lembaga MWCNU Gapura, dan seluruh Banom NU di Gapura. Tampak hadir pula pengurus Aswaja NU Center PCNU Sumenep, KH. Ahmad Halimy selaku dewan pakar, KH. Ach Maimun Syamsuddin, KH A Dauri, K Ah Fawaid, K. Muhshi Ibnu Mas’ud, dan K. Abd Karim.
Acara dibuka langsung ketua MWCNU Gapura, KH. Drs Moh Alwi dan menghadirkan K. Bahrul Widad (Katib Syuriah PCNU Sumenep) sebagai Narasumber dan dimoderatori langsung oleh KH. Ach Maimun Syamsuddin.
Dalam penyampaian materi K. Bahrul Widad mengungkapkan bahwa Muqaddimah Qanun Asasi merupakan pidato pertama Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari dalam mengesahkan berdirinya organinasi Nahdlatul Ulama (NU).
Muqaddimah Qanun Asasi ibaratnya merupakan batu dasar pertama yang tidak akan berubah selama-lamanya. Muqaddimah ini merupakan bahan dasar dari semua isi Qanun Asasi.
“Muqaddimah Qanun Asasi tidak akan berubah sampai akhir kiamat karena merupakan garis perjuangan NU sebagai batu pertama, baik secara fikroh dan manhaj”, Ungkapnya.
Dalam Qanun Asasi lanjut K. Widad, sapaan akrabnya dijelaskan mengenai 3 garis perjuangan NU, yakni agama, aliran, gerakan. Dimana agama yang dimaksud adalah Agama Islam, alirannya adalah Aswaja An-Nahdliyah, sedangkan gerakannya adalah organisasi yang bergerak dalam sosial kemasyarakatan.
“Dengan mengacu pada Qanun Asasi yang landasan pertama dan utamanya Al-Qur’an, maka tugas kita sebagai warga NU ialah untuk membesarkan agama Islam, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan berjam’iyyah di Nahdlatul Ulama (NU) untuk kemaslahatan umat”, ungkapnya.
Pewarta: Moh. Rusdi
Editor: Redaksi NURA