Mengapa Harus Ber-NU? Sabu Madad Gelar Haul Muassis NU di Kerta Aju

Kerta Aju, NURA Online –  Jam’iyyah SABU MADAD (Safari Burdah, Manaqib dan Rotibul Haddad) menggelar Haul Muassis NU. Acar berpusat di Lorong Tekok (sebutan di masyarakat setempat-Red), Dusun Kerta Aju Desa Paloloan Kacamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Pada acara tersebut, digelar dengan pembacaan Burdah, Manaqib, dan Rotibul Haddad yang dipimpin langsung oleh Kiai Tirmidzi (pembina Jam’iyyah Sabu Madad) sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan sebulan sekali tepatnya pada malam Rabu Kliwon.

Acara rutinan tersebut, kemarin (Selasa) tanggal 22 Februari 2022 bersamaan dengan Haul Muassis NU dalam rangka memperingati Harlah NU Ke-99. Lanjut acara, K. A. Tirmidzi Mas’ud, M.Pd., dalam sambutannya menjelaskan, bahwa didirikannya Jam’iyyah Sabu Madad bertujuan semoga Allah menjauhkan dari penyakit dan musibah.

“Sabu Madad dilaksanakan setiap bulan sekali pada malam Rabu Kliwon yang didirikan sejak masa pandemi.” Tuturnya.

Kiai Tirmidzi juga menyampaikan digelarnya rutinan ini sekaligus Haul Muassis NU dalam rangka Harlah Ke-99 Nahdlatul Ulama. Hadil dalam acara ini Kiai Imam Sutaji sebagai penyampai tausiyah.

“Mengharap kepada K. Imam Sutaji untuk menyampaikan tentang Ke-NU-an, agar masyarakat tidak terpengaruh dengan media sosial yang bertujuan untuk menghancurkan tradisi-tradisi Ke-NU-an.” Harapnya.

Sementara, dalam tausiyahnya, K. Imam Sutaji, M.Pd., menyampaikan bahwa ada 3 hal penting mengapa harus ber-NU? Pertama; NU sebagai jariyah dari para ulama yang harus dijaga. Kedua; diajari untuk terbiasa berbeda-beda. Misal: bermadzhab dalam fiqih dan terbiasa menghadapi beragam agama di Nusantara. Dan ketiga; kita harus mengenang sejarah, bahwa NU bukan partai, melainkan perkumpulan para ulama. Jika NU tidak didirikan, maka masyarakat akan rusak dalam memahami Islam.

Di akhir tausiyahnya, ketua LDNU Sumenep dan Instruktur PKPNU Jawa Timur ini menyampaikan bahwa tidak dihancurkannya Makam Rasulullah itu karena jasa NU yang telah diperjuangkan oleh para ulama NU. Oleh karena itu, ber-NU dengan melestarikan cara-cara berdo’a, salah satunya dengan pembacaan Burdah, Manaqib, dan Rotibul Haddad.

Sebagai pesan beliau dalam menjaga dan merawat Nahdlatul Ulama: “Jangan keluar dari NU dan jangan sampai menganggap remeh terhadap NU.” Tutur K. Sutaji mengakhiri taushiyahnya.

 

Pewarta : Imam F

Editor : Ulil Abshar

Populer

Terkait

LBM MWCNU Gapura
MWCNU Gapura Gelar Bahtsul Masail dan Sosialisasi Manajemen PRNU, Dorong Kader Muda Lebih Aktif
K
Ra Mamak Tegaskan NU Telah banyak Memberikan Manfaat Bagi Ummat
Launching Buku Jejak Langkah NU Gapura
Launching Buku Jejak Langkah NU Gapura, MWCNU Gelar Halal Bi Halal
IMG_20250517_044140
MWCNU dan Ansor Gapura Lepas Anggota Banser Untuk Susbalan
WhatsApp Image 2025-03-11 at 11.22
Spirit Juang di Nahdlatul Ulama; Turba MWC NU Gapura di Ranting NU Palo'lo'an