Peringatan Harlah NU ke-99 di Ranting NU Baban diawali dengan pembacaan Yasin dan Tahlil, Selasa malam Rabu, 15 Februari 2022. Acara dipusatkan di kediaman K. Arifin, wakil Rais PRNU Baban.
Sambutan ketua MWC NU Gapura, KH. Moh. Alwi, mengatakan bahwa PRNU Baban mulai tampak di permukaan, dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
“Dengan kepengurusan PRNU saat ini kegiatan NU sudah mulai terlihat” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, hadir beberapa pengurus MWC NU Gapura, baik dari jajaran Rais maupun Tanfidziyah. Bertindak sebagai penceramah pada kesempatan ini, yaitu K. Mursyidul Umam, wakil Rais MWC NU Gapura. Dalam tausiyahnya beliau memaparkan pentingnya dekat dengan ulama dengan mengambil contoh dari para sahabat.
Dalam sebuah hikayah disebutkan bahwa ada seorang pendosa yg tidak pernah kumpul dengan ulama, tidak pernah ikut amaliyah para ulama. Bahkan namanya pun jauh dari nama-nama yang digunakan oleh para ulama. Tetapi karena dia senang kepada salah satu orang yang senang dengan ulama, maka menjadi penyebab dia diampuni segala dosanya oleh Allah SWT.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa hikmah dari cinta kepada orang yang cinta ulama dosa-dosanya diampuni, apalagi jika berkumpul degan para Kyai di sebuah organisasi yang didirikan oleh para ulama dan aulia, yakni Nahdlatul Ulama (NU).
Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman Annuqayah (sekarang Instika), menambahkan bahwa ajaran Islam yang diajarkan oleh ulama NU adalah Islam yang Rahmatan Lil ‘alamin (untuk semesta). Bukan hanya Lil muslimin.
“Para Ulama NU sudah alim. Setiap mengatasi masalah dilakukan degan cara halus dan lembut, bukan dengan cara kasar. Apalagi tidak dikehendaki oleh para ulama NU. Cara halus dan lembut sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW” jelasnya.
“Dari cerita di atas, sangat rugi jika kita semua tidak menyukai para ulama, yang jelas-jelas pewaris para nabi.” pungkas K. Mursyidul Umam menutup tausyiahnya.
Pewarta : Kontributor
Editor : Aribuddin