Gapura Tengah, NURA Online – Bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Gapura Tengah resmi dilantik, Jumat malam (08/10/2021).
Pelantikan bertempat di Masjid Al-Ikhlas, Dusun Bakbukkol, Desa Gapura Tengah, Gapura. Hadir untuk melantik K. Syahid Munawwar selaku wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep, serta Rois, Ketua, dan Sekretaris MWCNU Gapura.
Susunan pengurus PRNU Desa Gapura Tengah tertuang dalam surat keputusan PCNU Sumenep nomor 105/PC/A.II/L-37/III/2021. Untuk Rois terpilih K. Fathorrahman, dan ketua PRNU dijabat K. Encung Hariyadi. Masa kepengurusan akan berakhir pada tanggal 20 Maret 2026 sebagaimana dibacakan sekretaris MWCNU Gapura, KH. Khafifi Ariyanto.
KH. Murtadli Fadlail, Rois MWCNU Gapura pada sambutan pelantikan memberikan selamat kepada semua pengurus PRNU Gapura Tengah sembari mengingatkan bahwa mengabdi di organisasi NU dan memajukan NU di tingkat Desa termasuk gampang-gampang susah.

“Mengabdi kepada masyarakat dan NU itu dibilang susah memang iya. Namun apabila diniatkan untuk li I’laai kalimatillah maka insyalllah jalan kita akan dipermudah”, ungkap beliau.
K. Fadlail juga berpesan kepada Pengurus PRNU Gapura Tengah untuk menjaga jam’iyah NU dan serta melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sudah tercantum.
“Saya titip jam’iyah NU di Desa ini, serta saya persilahkan pengurus untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana sudah diamanatkan NU”, tutup beliau yang juga merupakan ketua MUI Kecamatan Gapura.
Sementara itu, KH. Moh. Alwi, ketua MWCNU Gapura menyambut bangga dilantiknya pengurus NU di Gapura Tengah. Menurut beliau, ranting NU Gapura Tengah merupakan ranting pertama yang dilantik di Kecamatan Gapura. Lebih istimewa lagi pelantikan ini dilakasanakan pada bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
“Selamat kepada ranting Gapura Tengah yang merupakan ranting pertama yang dilantik di Kecamatan Gapura. Semoga ranting ini menjadi percontohan ranting-ranting NU yang lainnya”, tuturnya.
Lebih lanjut, K. Alwi yang juga ketua Yayasan Manhalul Irfan Desa Batudinding ini mengungkapkan bahwa berjuang di NU sangatlah berat. Bahkan Nabi Muhammad ketika berjuang menegakkan agama Islam, beliau sampai luka.
“Berjuang di NU termasuk berat, bahkan Nabi dalam berjuang sampai terluka fisiknya”, tutup beliau.
Pewarta: Moh. Rusdi