Gapura, NURA Online – Warga Nahdliyin tengah berduka. H. Halili, kader terbaik NU yang juga Pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) MWC NU Gapura wafat, Jumat (16/7/2021) siang.
Kabar duka ini diketahui NURA Online melalui status WhatsApp Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sumenep, Moh. Nur Insan.
Selain status ucapan belasungkawa dari DPD PPNI Sumenep, Nur Insan juga mengunggah sebuah foto kenangan saat dirinya dijamu oleh almarhum H. Halili di Nurani Resto.
“Suguhan special hanya untk saya dari sahabat ku…” tulis Nur Insan disertai dua emoticon menangis sedih.
Kabar tersebut kemudian menyebar melalui melalui platform WhatsApp di grup Nahdliyin Gapura. Sehingga, NURA Online meminta klarifikasi kepada KH. Moh. Alwi, Ketua MWC NU Gapura.
“Ya, hari ini salah seorang kader terbaik kami wafat. Yang jelas, kami MWC NU Gapura merasa sangat kehilangan sosok yang tangguh, penyabar dan murah senyum itu,” ujar Kiai Alwi, Jumat (16/7/2021).
Sebelumnya, almarhum H. Halili juga diberi kepercayaan untuk menjadi Ketua Panitia dalam perencanaan pendirian Klinik NU di Gapura. Karena itu, Keluarga Besar MWC NU Gapura merasa sangat kehilangan.
“Pengabdian beliau kepada masyarakat dan NU mudah-mudahan menjadi pengabdian yang diterima oleh Allah SWT. Kami juga berharap semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran oleh Allah SWT,” doa Kiai Alwi.
Sementara Ketua LKNU Gapura, dr. H. Slamet Riadi meminta kepada seluruh Pengurus LKNU MWC NU Gapura untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum H. Halili di kediamannya, Dusun Kotte, Desa Longos, Kecamatan Gapura.
“Mengharap dengan hormat kepada seluruh pengurus LKNU untuk penghormatan terakhir kepada almarhum H. Halili, untuk ikut serta nanti pukul 14:00 WIB di Longos. Jangan lupa disiplin prokes. Wajib pakai masker,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun NURA Online, H. Halili wafat dalam usia 47 tahun setelah dirawat beberapa hari di RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Hingga berita ini ditulis, jenazah almarhum belum sampai di rumah duka.
Pewarta: Rafiqi