Gelar Doa, Jamaah NU Batudinding dan Banjar Barat Harapkan Pandemi Berakhir

Batudinding, NURA Online – Sebagai ikhtiar meluasnya dampak penyakit wabah yang melanda mayoritas Desa Batudinding dan Desa Banjar Barat, para tokoh ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) setempat menggelar doa bersama yang dikemas dengan pembacaan istighasah dan pembacaan shalawat.

Acara berlokasi di Asta Bates, pemakaman umum yang terletak tepat di batas Desa Batudinding dan Banjar Barat pada hari Selasa (13/07/2021), jam 2 siang. Hadir di acara tokoh, kiai, ulama dan pengurus NU setempat, serta masyarakat Desa Batudinding dan Banjar Barat.

Karena situasi pandemi dan pemberlakuan PPKM atau PPKM darurat sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021, maka jamaah yang hadir harus mematuhi protokol kesehatan covid-19.

K. Abd. Raziq selaku ketua panitia dalam sambutannya mengungkapkan bahwa penyakit wabah yang akhir-akhir ini melanda Desa Batudinding dan Desa Banjar Barat, terkhusus kampung Tembing benar-benar memprihatinkan. Sepengatuhan beliau, mayoritas warga Tembing hampir semuanya sakit akibat penyakit wabah ini, termasuk beliau sendiri.

“Pembacaan istighasah dan shalawat ini merupakan bentuk tawassul dan permohonan kita atas situasi dan kondisi sekarang. Umat Islam sedang diuji oleh Allah SWT dengan banyaknya orang yang sakit, maupun yang meninggal. Daerah Tembing termasuk daerah dengan jumlah orang sakit yang luar biasa”, ungkapnya.

K. Abd. Raziq karenanya berharap warga Tembing khususnya untuk tidak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Allah SWT agar penyakit wabah ini segera dicabut dari muka bumi. Di samping beliau mengingatkan warga untuk taat prokes (protokol kesehatan) yang dianjurkan pemerintah.

“Ikhtiar kita dengan berdoa dan tetap mematuhi anjuran pemerintah terkait dengan penyakit wabah ini. Semoga kedepannya kita diselamatkan dari penyakit, senantiasa diberikan kesehatan, mereka yang sakit diberikan kesembuhan, dan mereka yang sudah meninggal diberikan tempat yang layak disisi Allah SWT”, lanjut Kiai yang juga Kepala Sekolah MI Raudlatul Ulum, Desa Banjar Barat ini.

Sementara itu, K. Tirmidzi A. Mas’ud yang hadir sebagai pemimpin istighasah, sekaligus pemberi tausiyah menerangkan bahwa penyakit wabah yang sedang melanda dunia saat ini, lebih-lebih Indonesia dalam istilah medisnya dikenal sebagai covid-19 atau corona, dalam Islam dikenal sebagai wabah dan tha’un.

“Covid 19 atau corona merupakan istilah medis (dunia kesehatan), sedangkan agama Islam memberi nama penyakit ini dengan penyakit tha’un dan wabah.  Penyakit tha’un dan wabah ini merupakan dua penyakit yang berbeda. Dan yang pasti penyakit wabah yang sekarang ini sangat merajalela,” ungkap Kiai yang menjabat wakil ketua MWCNU Gapura ini.

K. Tirmidzi, panggilan akrab beliau, menegaskan bahwa disamping berdoa, warga harus berikhtiar sendiri-sendiri. Apabila bepergian jangan lupa memakai masker. Patuhi anjuran pemerintah untuk taat prokes sebab hal tersebut untuk kebaikan kita semua, warga muslim di Indonesia.

“Keputusan Pemerintah memberlakukan PPKM darurat ataupun penyekatan dan berbagai kebijakan lainnya merupakan ikhtiar penyelamatan warga Indonesia. Tugas kita hanyalah mematuhi anjuran tersebut, dan tidak henti-hentinya berdoa kepada Allah SWT semoga penyakit wabah ini segera hilang”, harap K. Tirmidzi.

Pewarta: Moh. Rusdi

Populer

Terkait

IMG-20250904-WA0006
Forpimcam dan MWCNU Gapura Adakan Maulid Nabi dan Munajat Kebangsaan
IMG_20250830_084719
Grand Opening Festival Sapparan Budaya ke-4 dan Bedah Buku
IMG-20250830-WA0029
LDNU MWCNU Gapura Safari Masyaikh
IMG-20250730-WA0166
Satkoryon Banser Gapura Resmi Dikukuhkan, Perkuat Barisan Ansor di Akar Rumput
LBM MWCNU Gapura
MWCNU Gapura Gelar Bahtsul Masail dan Sosialisasi Manajemen PRNU, Dorong Kader Muda Lebih Aktif