Habib Idrus Salim Al Jufri, Bendera Merah Putih dan Nahdlatul Ulama

Habib Idrus Salim Al Jufri

NURA Online, BATUDINDING – Habib Idrus Salim Al Jufri, Bendera Merah Putih dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki keterkaitan.

Hal ini disampaikan K. Muhammad Syahid pada Konferensi MWC NU Gapura di Pesantren Manhalul Irfan Desa Batudinding, Ahad, 25 Oktober 2020 lalu.

Ketika sambutan waktu itu, Kiai Syahid melihat dua bendera yang tertancap di bagian kanan panggung, yakni bendera Merah Putih dan bendera NU.

“Kita saksikan di sebelah kanan saya ada bendera sebagai simbol kebanggaan,” ungkapnya, Ahad (25/10/2020) lalu.

Kemudian, Kiai Syahid menceritakan soal pentingnya bendera tersebut.

Dulu, kata dia, Habib Idrus Salim Al Jufri dalam salah satu bait syair Kemerdekaan yang ditulis saat menyongsong momen Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menyebut warna bendera Indonesia.

ﻛﻞ ﺃﻣﺔ ﻟﻬﺎ ﺭﻣﺰ ﻋﺰ * ﻭﺭﻣﺰ ﻋﺰﻧﺎ ﺍﻟﺤﻤﺮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺒﻴﻀﺂﺀ

 

Kullu ummatin laha ramzu izzin, waramzu izzina al hamra’ wal baidha’. Setiap bangsa memiliki simbol kemuliaan, dan simbol kemuliaan kita adalah Merah Putih.

“Itu dinyatakan sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini berdiri dan ditegakkan. Para ulama sudah menyatakan itu,” ungkap Kiai Syahid.

Mantan Ketua MWC NU Gapura Periode 2015-2020 itu kembali menegaskan bahwa simbol kebangaan kita adalah merah putih. Merah simbol darah para syuhada’.

“Ini yang selalu diingat oleh warga Nahdlatul Ulama, sehingga tidak heran kalau Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari selama puluhan tahun tak bisa berdiam diri dan selalu berdarah-darah,” ujar Kiai Syahid.

Habib Idrus memiliki peran dalam pemilihan warna bendera merah putih. Disebutkan dalam sejarah bahwa usulan itu berdasarkan pesan dari Rasulullah dalam mimpinya.

Kemudian pada Muktamar NU 1937 atas pesan Habib Idrus Salim Al Jufri, Hadratussyaikh Hasyim Asyari mengusulkan agar warna bendera Indonesia adalah Merah Putih dan Soekarno adalah pemimpinnya.

“Habib Idrus menyampaikan pesan melalui Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari: Kiai sampaikan pesan saya kepada Pak Karno setelah Indonesia ini diproklamasikan kemerdekaannya tolong benderanya adalah Merah Putih,” kisah Kiai Syahid.

“Jadi bukan karangan Bapak Karno, bukan karangan Drs. Mohammad Hatta. Beliau Ibu Fatmawati hanya menjahit bendera. Merangkai merah dan putih itu,” imbuhnya.

Karena itu, Kiai Syahid menegaskan bahwa bendera Merah Putih bukan sekadar lambang biasa. Akan tetapi, benar-benar menjadi ideologi Nahdlatul Ulama (NU).

“Merah putih lambang Nahdlatul Ulama. Ini perlu saya tegaskan agar tidak ada keragu-raguan pada kita semuanya di antara warga Nahdlatul Ulama. Kita menyatakan NKRI harga mati. Itu tidak bisa ditawar,” tegas pengurus PCNU Sumenep itu.

Makanya, Kiai Syahid juga mengatakan bahwa tarikan nafas warga NU ada dua. Satu, Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. Yang kedua Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Merah Putih dan bendera NU,” ungkapnya.

Itu pula mengapa yang dilagukan pertama kali pada setiap acara NU adalah Indonesia Raya, bukan Syubbanul Wathon lebih dulu. Menurut Kiai Syahid, hal tersebut menunjukkan penghormatan kepada NKRI.

“Kita memang punya Banser 160 orang. Banyak, melampuai tentara di Gapura yang jumlahnya hanya berapa. Melampaui jumlah polisi yang hanya sekitar 17 personel.

Kita juga punya Pagar NUSA banyak, kita punya pasukan polisi IPNU-IPPNU namanya CBP dan KPP juga banyak. Kita punya pasukan polisi di kalangan pelajar.

Tetapi semuanya berdiri di belakang Bapak Polisi, berdiri di belakang Bapak Camat, berdiri di belakang Danramil,” paparnya.

Artinya, lanjut Kiai Syahid, yang menjadi eksekutor di sini adalah Forkopimka. Namun, NU selalu siap berdiri di belakang untuk membela Bapak Camat, Bapak Kapolsek dan Bapak Danramil demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Untuk itu, kepada Bapak Camat, Bapak Danramil, dan Kapolsek, jangan pernah ragu, jangan pernah su’uddzon dengan kita, dengan Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.

Pewarta: Rafiqi

Populer

Terkait

K
Ra Mamak Tegaskan NU Telah banyak Memberikan Manfaat Bagi Ummat
Launching Buku Jejak Langkah NU Gapura
Launching Buku Jejak Langkah NU Gapura, MWCNU Gelar Halal Bi Halal
IMG_20250517_044140
MWCNU dan Ansor Gapura Lepas Anggota Banser Untuk Susbalan
WhatsApp Image 2025-03-11 at 11.22
Spirit Juang di Nahdlatul Ulama; Turba MWC NU Gapura di Ranting NU Palo'lo'an
IMG_20250308_135307
Lesbumi MWC NU Gapura Gelar Sekolah Literasi di SDN Gapura Barat 1